Sejarah Desa

Sejarah Desa Tegalbadeng Timur

 

Terminologi "Tegalbadeng"

            Menurut penuturan orang-orang tua di Desa Tegalbadeng Timur, bahwa Tegalbadeng Timur ini sebelumnya bernama "Tegalmadeng" yang lama kelamaan disebut Tegalbadeng. Adapun asal usul Tegalmadeng ini sebagai berikut :

            Pada zaman dahulu kala di Kabupaten Jembrana ini ada dua kerajaan yakni Kerajaan Pecangakan yang wilayahnya berada di area yang sekarang merupakan kantor Kabupaten dan Kerajan Bakungan yang berlokasi di Gilimanuk. Kedua kerajaan tersebut terikat persaudaraan dimana Raja Pecangakan adalah kakak, dan Raja Bakungan adalah adik. Kedua raja tersebut memerintah dengan baik. Namun pada suatu hari, terjadi perselisihan antara kedua kerajaan tersebut karena batas wilayah, tetapi masalah ini cepat teratasi sehingga hubungan kedua kerajaan kembali membaik. 

            Pada suatu hari, Kerajaan Bakungan mengadakan upacara keagamaan dan mengundang Raja Pecangakan untuk menghadiri upacara tersebut. Karena kecurigaan dari pihak  Kerajaan Pecangakan masih ada, keraguan muncul dari Raja Pecangakan untuk menghadiri upacara tersebut. Walaupun begitu, akhirnya Kerajaan Pecangakan tetap hadir. namun Raja berpesan kepada permaisurinya dan pengawal kerajaan, "Apabila kuda yang ditunggangi ini nantinya pulang dengan berlumuran darah, itu suatu pertanda bahwa saya telah gugur dalam pertempuran." setelah berpesan, Raja berangkat menuju Kerajaan Bakungan yang diikuti oleh beberapa pengawal kerajaan. sesampainya di Kerajaan Bakungan, kuda yang ditunggani Raja Pecangakan diikat di dekat tempat pemotongan hewan yang akan dipersiapkan untuk upacara, tetapi alangkah terkejutnya Raja Pecangakan setelah melihat kuda yang diikat terlepas dan lari melewati tempat pemotongan hewan tersebut. kuda itu berlumuran darah dari hewan sesembelihan. Raja teringat akan pesannya sehingga Ia memerintahkan kepada orang-orang untuk segera menangkap kuda tersebut, namun kuda tersebut lolos; berlari kencang menuju timur dan melewati daerah perkebunan yang luas. karena perintah raja, semua masyarakat keluar untuk menangkap kuda tersebut. kerumunan orang di kebun itu membuat kebun itu terlihat hitam. sayang, kuda tersebut tetap lolos dan lari menuju Pecangakan dengan berlumuran darah yang akhirnya menyebabkan kehebohan di Puri Raja Pecangakan. Berdasarkan peristiwa itu, ,maka muncul istilah Desa Tegalmadeng (kebun hitam). 

 

Secara Administratif

            Desa Tegalbadeng Timur dan Desa Tegalbadeng Barat dulu merupakan satu desa, hanya saja dipisah dengan nama Tegalbadeng Islam dan Tegalbadeng Bali guna kepentingan administrasi. namun batas wilayah kerjanya belum jelas. 

Adapun nama-nama Pamong Desa/Perbekel yang pernah menjabat di Desa Tegalbadeng Timur adalah :

1. Wan Kembar                                  : Tahun 1940 s/d 1945

2. M. Hambali                                     : Tahun 1945 s/d 1963

3. M. Kalyubi                                      : Tahun 1963 s/d 1977

4. M. Asmuni                                       : Tahun 1977 s/d 1978

5. M. Eksan                                         : Tahun 1978 s/d 1986

6. Khairuddin                                       : Tahun 1986 s/d 2002 (dua periode)

7. Sajidin                                             : Tahun 2002 s/d 2013

8.Ali Nuddin                                         : Tahun 2013 s/d sekarang

 

            Pada tahun 1975 diadakan pembagian wilayah desa beserta batas-batas desa yang jelas antara Desa Tegalbadeng Bali dan Desa Tegalbadeng Islam untuk memudahkan dalam rangka mengikuti lomba desa. pada waktu itu yang menjabat sebagai Bupati Jembrana adalah Bapak Liek Rochadi. Adapun batas-batas wilayah Desa Tegalbadeng Islam adalah sebagai berikut:

Utara               : Desa Baluk

Selatan             : Desa Pengambengan

Barat                : Desa Tegalbadeng Bali

Timur               : Kelurahan Lelateng

 

            Pada tahun 1978 sampai dengan 1985 yang menjabat sebagai perbekel desa Tegalbadeng Islam adalah M.Eksan, dan pada tanggal 3 oktober 1987, sesuai dengan SK Gubernur Bali Nomor 379 Tahun 1987 tentang penetapan penggantian nama Desa Tegalbadeng Islam menjadi Tegalbadeng Timur, nama Tegalbadeng Islam diganti menjadi Tegalbadeng Timur dan nama itu bertahan hingga sekarang.